KELOMPOK 5
KELAS XI @ 2
NAMA ANGGOTA:
SUKRIYANAH
WULAN APRIANDARI
SANTI NURAENI
KURNIASIH
SITY RODIATUNAFIAH
BARJA DIPURA
FATMAWATI
HELDA FITRIA M N
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah Biologi tentang masalah Reproduksi.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasi atas bimbingan dari bapak syafaat mulyana sehingga kami dapat menyusun makalah tepat waktu dan dengan baik,makalah yang kami buat mungkin belum sempurna.
Namun kami harap semoga hasil yang kami buat dapat bermanfaat bagi pelajaran untuk pelajar dimasa mendatang.
Kami pun berharap agar semua pelajar dapat menjadikan makalah kami sebagai sumber untuk belajar.
Jayakerta,13 Januari 2010
Penyusun
SISTEM PEPRODUKSI MANUSIA
A. Organ Reproduksi Manusia
1 Organ Reproduksi Pria dan Spermatogenesis
a. Organ Reproduksi Pria
1) Organ Reproduksi Luar
a) Penis yang fungsinya sebagai alat kopulasi (persetubuhan)
b) Skrotum,berupa kantong pembungkus testis,yang berfungsi sebagai pelindung testis dan pengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
2) Organ Reproduksi Dalam
a) Testis,jumlahnya sepasang,berbentuk bulat telur,berfungsi sebagai tempat pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormone kelamin (testosteron). Didalam testis terdapat pembuluh-pembuluh halus (tubulus seminiferus). Pada jaringan epitel dinding sebelah dalam tubulus seminiferus terdadat sel induk sperma/spermatogonium (calon sperma), sel leydig (penghasil hormon testosteron), dan sel sertoli (penyedia makanan bagi spermazoa).
b) Saluran reproduksi, terdiri dari sebagai berikut.
1) Epidermis, yaitu saluran yang keluar dari testis, berfungsi sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sementara sperma.
2) Vas deferens,merupakan saluran lanjutan dari epidermis yang berfungsi mengangkut sperma dari epidermis ke vesicular seminalis (kantong sperma).
3) Saluran ejakulasi (duktus ejakulatorius) merupakan saluran lanjutan pendek yang menghubungkan vesicular seminalis dengan uretra.
4) Uretra adalah saluran yang panjang terusan dari saluran ejekulasi dan terdapat di penis. Utera berfungsi sebagi alat pengeluaran urine ke luar tubuh dan sebagai saluran kelamin,yaitu saluran seman dari veicula seminalis.
c) Kelenjar kelamin, bertugas memproduksi getah-getah kelamin. Kelenjar tersebut antaralain sebagai berikut.
1) Vesicula seminalis (kantong mania tau kantong semen), menghasilkan cairan kekuningan yang berfungsi member makan sperma.
2) Kelenjar prostat,menghasilkan cairan basa yang dialirkan ke saluran sperma.
3) Kelenjar bulbouretra/kelenjar cowper,menghasilkan cairan kental yang diekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.
b. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogonium paa dinding tubulus seminiferus melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit primer.spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis 1 membantuk 2 spermatosit sekunder yang masing-masing membelah secara meiosis (meiosis II) menghasilkan 4 spermatid yang bersifat haploid. Keempat spermatid berkembang menjadi sperma masak yang bersifat haploid. Perisiwa perubahan sel spermatid menjadi sperma disebut Spermiogenesis. Struktur sperma masak terdiri dari kepala,bagian tengah,dan ekor. Sperma yang masak meninggalkan testis menuju epididimis.
Proses spermatogenesis dipengaruhi oleh hormone testosterone,LH,FSH,dan gonadotropin.
2. Organ Reproduksi Wanita dan Oogenesis
a. Organ Reproduksi Wanita
1) Organ Reproduksi Luar
a) Vulva, terdiri dari labia mayora dan labia minora.
b) Klitoris (kelentit)
c) Orificium urethrae (muara saluran kencing)
d) Himen/selaput dara.
2) Organ Reproduksi Dalam
a) Ovarium (indung telur ), berjumlah sepasang dan terletak dirongga perut,didalamnya terdapat folikel-folikel. Ovarium berfungsi menghasilkan ovum ( sel telur ) setra hormon estrogen dan progesterone.
b) Fimbriae.merupakan silia lembut yang terdapat dipangkal ovarium,berfungsi menangkap ovum dari ovarium.
c) Tuba fallopi (oviduk),berjumlah sepasang dan menghubungkan ovarium dengan uterus.
d) Uterus (rahim),merupakan rongga tempat pertumbuhan embrio. Rahim tersusun atas tiga lapisan,yaitu perimetrium,miometrium dan endometrium.
e) Vagina,merupakan sebuah tabung berlapis otot yang membujur kearah belakang dan atas. Pada dinding vagina terdapat kelenjar yang menghasilkan lendir dan memoermudah saat melahirkan.
b. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan ovum yang terjadi di ovarium. Oosit primer (calon-calon sel telur) di bawah pengaruh hormone FSH melakukan pembelahan meiosis menghasilkan oosit sekunder dan badan polar pertama (polosit prmer).Oosit sekunder yang di kelilingi oleh folikel terus berkembang dan lama-kelamaan dipisahkan dari folikel-folikel oleh zona pelusida.Folikel-folikel ini kemudian membelah berkali-kali membentuk folikel Graaf (folikel masak) yang memproduksi estrogen. Terbentuknya estrogen merangsang hopofisis memproduksi Lh yang merangsang terjadinya ovulasi,yaitu pengeluaran/pelepasan sel telur dari folikel.
Apabila ada saat ovulasi terjadi pembuahan,maka oosit sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi ootid dan polosit sekunder. Dengan demikian satu oogonium akan menghasilkan sebuah ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dan tiga buah badan kutub sekunder (polosit).
B. Siklus Menstruasi
Menstuasi yaitu proses luruhnya ovum matang yang tidak dibuahi beserta dinding uterus yang terjadi secara periodic. Siklus menstruasi ini memiliki periode 28 hari hingga 1 bulan. Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari tiga fase berikut.
1. Fase Proliferasi
Fase dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus. Setiap setelah haid,FSH dilepaskan dan mempengaruhi perkembangan folikel menjadi folikel graaf yang menghasilkan hormone estrogen. Dengan adanya estrogen menghambat pengeluaran FSH dan memacu pengeluaran LH.Terjadi peristiwa ovulasi pada hari ke-14 dari siklus yaitu proses pengeluaran sel telur karena pecahnya folikel Graaf dalam ovarium.
2. Fase Sekresi
Fase ini terjadi pada hari ke-14 sampai 28 hari siklus.LH merangsang folikel Graaf yang telah kosong membentuk korpus luteum. Kemudian korpus luteum menghasilkan progesterone.Endometrium terus menebal karena dipengaruhi hormone estrogen dan progesterone yang disekresikan korpus luteum. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi sehingga progresteron dan estrogen menurun bahkan hilang.
3. Fase Menstruasi
Fase ini berlangsung selama 4 sampai 6 hari dalam suatu siklus.Endometrium mengalami degenerasi karena hormone estrogen dan progresteron berhenti dikeluarkan. Endometrium yang berdegenerasi menyebabkan darah,mucus,dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai darah haid.
C. Fertilisasi,Kehamilan,dan Kelahiran
1. Fertilisasi
Ferilisasi merupakan proses meleburnya sel sperma dengan sel ovum membentuk zigot yang didahului oleh peristiwa ovulasi. Fertilisasi terjadi di oviduk/tuba fallopi.
2. Kehamilan
Zigot hasil fertilisasi membelah secara mitosis (cleavage) hingga menjadi morula. Morula kemudian berkembang membentuk blastula. Blastula memiliki lapisan luar (tropoblas) yang berkambang menjadi plasenta (ari-ari) dan bagian dalam yang merupakan calon janin. Blastosit (embrio) bergerak menuju uterus dan kemudian menempel di dinding rahim (implantasi). Implantasi yang berhasil di sebut kehamilan.Fase setelah implantasi adalah fase glastula, di mana mulai terbentuk tiga lapisan embrio,yaitu ektoderma (lapisan luar), mesoderma(lapisan tengah),dan endoderma (lapisan dalam). Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensiasi menjadi organ-organ tubuh.
3. Membran Embrio
Embrio yang berkambang di dalam rahim dibungkus oleh bermacam-macam membrane embrio yang berfungsi melindungi dan member makan embrio. Membran-membran tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Kntong kuning telur yang berfungsi menyediakan tempat mula-mula bagi pembentukan darah.
b. Amnion merupakan kantong berisi cairan tempat embrio/janjn mengapung. Cairan amnion berfungsi melindungi embrio dari gesekan dan membantu regulasi tubuh embrio.
c. Allontois,merupakan membrane pembentuk tali pusar. Tali pusar menghubungkan plasenta dengan embrio. Allontois berfungsi untuk respirasi, saluran makanan dan ekskresi.
d. Korion merupakan membrane yang terdapat disebelah luar amnion. Mambran ini tumbuh menjadi plasenta (ari-ari) yanhg berhubungan dengan dinding rahim. Pembentukan plasenta terjadi pada bulan ketiga. Fungsi plasenta sebagai berikut.
1) Memungkinkan oksigen dan makanan dari darah ibu berdifusi ke darah janin.
2) Memungkinkan CO₂ dan sisa metabolism janin berdifusi ke darah ibu.
3) Mencegah mikoorganisme masuk ke tubuh janin.
4) Menyuplai makanan seperti karbohidrat,protein,kalsium,dan zat besi ketubuh janin.
5) Menghasilkan beberapa hormon untuk memelihara kehamilan.
4. Kelahiran
Hormon yang berperan membantu dalam proses kelahiran yaitu relaksin,estrogen,oksitosin,dan prostaglandin.
D. Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Manfaat atau keuntungan pemberian ASI antara lain sebagai berikut.
1) Air susu ibu yang pertama keluar (kolosterum) mengandung zat kekebalan untuk melindungi bayi dari penyakit menular.
2) ASI mudah dicerna, tidak menyebabkan susah buang air besar dan alergi,aman terhadap kontaminasi,serta mempunyai suhu yang sesuai untuk bayi.
3) ASI mengandung gizi yang bernilai tinggi untuk perumbuhan dan kecerdasan bayi.
4) ASI dapat mempererat hubungan batin antara bayi dan ibunya.
5) Bertambah pada saat kehamilan.
6) Mencegah kanker dan sebagai kontrasepsi alami pada ibu.
E. Program Pengaturan Kelahiran
Kelaurga Berencana (KB) adalah cara pengaturan kelahiran atau kesuburan secara sengaja dengan menggunakan metode kontrasepsi. Beberapa metode kontrasepsi adalah sebagai berikut.
1) Sistem Kalender,yaitu tindakan pencegahan kehamilan dengan tidak melakukan koitus pada saat wanita dalam masa subur.
2) Sterilisasi, yaitu suatu cara dengan membuat steril organ-organ reproduksi bagian dalam,seperti vasektomi pada pria dan tubektomi pada wanita.
3) Menggunakan alat KB, antara lain sebagaiu berikut.
a. Alat yang bertujuan menghalangi terjadinya ovulasi dengan pemakaian hormon,yaitu suntikan,pil KB, dan susuk.
b. Alat yang bertujuan menghalangi terjadinya fertilisasi,yaitu IUD, diagfarma,spons vagina,dan kondom.
F. Kelainan pada Sistem Reproduksi Manusia
Beberapa kelainan pada system reproduksi manusia adalah sebagai berikut.
1. Sifilis yaitu penyakit infeksi pada organ kelamin bagian luar yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
2. Klamidia yaitu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.
3. Herpes simpleks yaitu penyakit pada organ kelamin bagian luar yang disertai gejala flu yang disebabkan oleh virus.
4. Gonorea yaitu penyakit infeksi akut pada selaput lender uretra,serviks,rectum,sendi,tulang,faring, dan mata yang di sebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
5. AIDS (Acquired Immunodeficiency Desease Syndrome), penyebab penyakit ini adalah Human Immunodeficiency virus (HIV) yang menyerang system kekebalan tubuh manusia.
6. Hipertropik prosat yaitu perbesaran kelenjar prostat,biasanya terjadi pada pria di atas 50 tahun.
7. Endometrioris yaitu terdapatnya jaringan endometrium di luar rahim akibat pengaliran balik darah menstruasi melalui tuba fallopi sewaktu
8. Kriptorkidisme yaitu kelainan pada organ reproduksi pria yang ditandai dengan tidak adanya buah pelir (testis) atau hanya terdapat satu buah pelir didalam kantong pelir (kantong zakar).
Sabtu, 07 April 2012
Job sheet hukuman caping day
Pemberian Obat Melalui Vagina
1. DEFINISI
Vagina adalah saluran yang dindingnya dilapisi oleh membran mukosa dan membentang dari serviks uteri hingga valua dinding vagina normalnya berwarna merah mudah dan bebas dari rabas dan lesi. Vagina harus terasa hangat dan lembab dengan dinding yang lembut. Terkadang vagina yang terasa tegang dapat berkaitan dengan rasa takut atau jaringan parut. Wanita yang menderita infeksi jamur, memiliki rabas yang kental, putih, berbau aneh dan seperti dadik. Pemberian obat melalui vagina adalah pemberian obat yang dilakukan dengan memasukkan obat melalui vagina. Obat yang dimasukkan pada umumnya bekerja secara lokal. Obat ini tersedia dalam bentuk krim, tablet yang dapat larut dengan perlahan ataupun dapat juga dalam bentuk salep dan supositoria. Pada pemberian obat secara vaginal, pasien harus minimal selama 1 jam tidur terlentang untuk menghindari obat itu mengalir keluar. Contoh pemberian obat pada penanganan pasien seperti adanya benda asing di dalam vagina dan pemberian prostaglandin untuk induksi persalinan.
2. TUJUAN
a. Untuk mendapatkan efek terapi obat
b. Mengobati saluran vagina atau serviks, seperti :
• Mengurangi peradangan
• Mengobati infeksi pada vagina
• Menghilangkan nyeri, rasa terbakar, dan ketidaknyamanan
3. INDIKASI
• Pembatasan mobilitas
• Adanya dehidrasi infeksi atau obstruksi persalinan
• Pengaruh suhu tubuh terhadap distribusi dan absorbsi obat.
• Penggunaan alat kontrasepsi
4. KONTRADIKSI
• Perawat tidak boleh melakukan pemeriksaan vagina pada keadaan :
a. Menstruasi
b. Khusus pada pasien spartus antara lain
- Perdarahan
- Plasenta previa
- Ketuban pecah dini
- Persalinan praterm
• Obat tablet yang digunakan tidak dapat digunakan untuk peroral
5. KELEBIHAN
• Obat cepat bereaksi
• Efek yang ditimbulkan bersifat lokal
6. KERUGIAN
• Dapat membangkitkan rasa malu
• Kesulitan dalam melakukan prosedur terhadap wanita lansia
• Setiap rabas yang keluar memungkinkan berbau busuk
7. ALAT / BAHAN
a. Obat dalam tempatnya
b. Sarung tangan
c. Kain kasa
d. Kertas tisu
e. Kapas suplimat dalam tempatnya
f. Pengalas
g. Korentang dalam tempatnya
h. Bantalan perineum (bila perlu)
8. PROSEDUR KERJA
a. Cuci tangan
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
c. Gunakan sarung tangan
d. Siapkan suplai
e. Periksa identifikasi klien dan menanyakan nama klien
f. Infeksi kondisi genetalia eksterna dan saluran vagina
g. Kaji kemampuan klien menggunakan aplikator atau supositoria dan mengambil posisi saat obat dimasukkan
h. Alur suplai di sisi tempat tidur
i. Tutup gorden atau pintu kamar
j. Bantu klien berbaring dalam posisi dorsal recumben
k. Jaga abdomen dan ekstremitas bawah tetap tertutup
l. Pastikan orifisium vagina disinari dengan baik oleh lampu kamar/lampu leher angsa (gcoseneck)
m. Masukkan supositoria dengan tangan terbungkus sarung tangan (lihat gambar)
n. Beri krim/sabun sesuai dengan petunjuk pada kemasan obat (lihat gambar)
o. Lepas sarung tangan dengan menarik bagian dalam sarung tangan keluar dan buang ke dalam wadah yang tepat, cuci tangan
p. Instruksikan klien untuk tetap berbaring terlentang selama sekurang-kurangnya 10 menit
q. Apabila aplkator digunakan, cuci dengan sabun dan air hangat, bilas dan simpan untuk penggunaan selanjutnya
r. Tawarkan klien pembalut perineum ketika ia mulai bergerak
s. Inspeksi kondisi saluran vagina dan genetalia eksterna di antara pemberian obat
t. Catat nama obat, dosis, cara pemberian dan waktu pemberian obat pada catatan obat.
9. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
a. Pemberian bentuk, rute dosis waktu yang tepat
b. Simpankanlah obat supostoria padat pada tempatnya
c. Minimalkan rasa malu klien
d. Kurangi dan cegah penularan infeksi
e. Jaga kenyamanan klien
f. Pertahankan hygiene perineum
g. Jaga privasi kerja
h. Hindarkan tindakan yang dapat menyebabkan pasien merasa sakit
i. Perhatikan teknik septik dan aseptik
j. Pemberian obat harus dalam posisi rekumben
k. Menginformasikan kepada pasien tentang apa yang terjadi.
10. EVALUASI
a. Apakah obat vagina dapat mengurangi iritasi atau inflamasi jaringan dengan efektif
b. Mendiskusikan tindakan yang telah dilakukan
PEMBERIAN OBAT SUPOSITORIA MELALUI REKTAL
1. Definisi
Pemberian obat suppositoria adalah cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum dalam bentuk suppositoria.
2. Tujuan Pemberian
a. Untuk memperoleh efek obat lokal maupun sistemik
b. Untuk melunakkan feses sehingga mudah untuk dikeluarkan
3. Persiapan alat
a. Kartu obat
b. Supositoria rectal
c. Jeli pelumas
d. Sarung tangan
e. Tissue
4. Prosedur kerja
a. Cek kembali order pengobatan, mengenai jenis pengobatan, waktu, jumlah dan dosis
b. Siapkan klien
(1) Identifikasikan klien dengan tepat dan tanyakan namanya
(2) Jaga privasi, dan mintalah klien untuk berkemih terlebih dahulu
(3) Atur posisi klien berbaring supinasi dengan kaki fleksi dan pinggul supinasi eksternal
(4) Tutup dengan selimut mandi dan ekspose hanya pada area perineal saja.
c. Pakai sarung tangan
d. Buka supositoria dari kemasannya dan beri pelumas pada ujung bulatnya dengan jelly. Beri pelumas sarung tangan pada jari telunjuk dari tangan dominan anda.
e. Minta klien untuk menarik nafas dalam melalui mulut dan untuk merelakkan sfingter ani
f. Regangkan bokong klien dengan tangan non dominan, dengan jari telunjuk masukkan supositoria ke dalam anus, melalui sfingter ani dan mengenai dinding rectal 10 cm pada orang dewasa dan 5 cm pada bayi dan anak – anak
g. Tarik jari anda dan bersihkan area kanal klien
h. Anjurkan klien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama 5 menit
i. Bila supositoria mengandung laksatif atau pelunak feses, letakkan tombol pemanggil dalam jangkauan klien sehingga ia dapat mencari bantuan untuk mengambil pispot atau ke kamar mandi
j. Lepaskan sarung tangan, buang ditempat semestinya
k. Cuci tangan
l. Kaji respon klien
m. Dokumentasikan semua tindakan
Prosedur Pemberian Obat Melalui Telinga
1.Meneteskan obat tetes telingaAdalah memberikan obat tertentu, dengan cara meneteskan ke telingaTujuanMelasksanakan tindakan pengobatan sesuai dengan program pengobatan.Persiapan alat
Alat dan Bahan
Mangkok berisi air panas
Kapas lidi
Obat telinga sesuai dengan pengobatan
Pipet obat
Kapas
Prinsip Kerja
1.Pasien dijelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan2.Pasien diatur denan posisi miring dengan telinga yang akan diobati miringmenghadap keatas dengan sudut 60 derajatPenatalaksanaan1.Panaskan obat dengan merendamnya dalam mangkok yang berisi air panas
2.Suhu obat dites dengan cara meneteskannya ke punggung tangan petugas
3.bersihkan dan keringkan kanal telinga luar dengan kapas lidi
4.teteskan obat dengan dosis yang telah ditentukan dalam program pengobatan
5.tutup luang telinga dengan kapas
6.anjurkan pasien agar miring dengan telinga yang diobati menghadap ke atasselama 5 menit
7.bersihkan sisa obat di sekitar telinga
8. Mencuci telinga ( irigasi )Adalah mencuci rongga telinga bagian luar dengan cairan yang dialirkanatau disemprotkan kedalamnyaTujuanMembersihkan telinga dari nanah, kotoran, benda asing, dll, dilakukan pada
1.Telinga yang tersumbayt oleh kotoran telinga
2.Telinga yang kemasukan benda asing
Persiapan Peralatan
1.Spuit biasa atau spuit balon ( khusus )
2.Blas spuit
3. air hangat dan tempatnya
4. cairan atau obat yang diperlakukan tempatnya
5. bengkok
6. perlak dan alasnya
7. Handuk
8. pinset khusus telinnga
9. kapas
Persiapanpasien
1. pasien diberikan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. pasien di atur dalam posisi duduk
Pelaksanaan
1 perlak dan alasnya diletakan di atas bahu
2. Pasien dianjurkan memegang bengkok dibawah telinga yang dibersihkan
3. Dengan tangan kiri, telinga ditarik ke atas dan ke belakang
4. Semprotkan dilakukan pada sisi atas lubang telinga dengan aliran agak deras, namun harus dengan hati-hati
5. cairan yang keluar harus diperhatikan
6. gunakan ujung spluit diletakan dimuka lubang telinga tetapi jangan menutupi
7. penyemprotan dilakukan beberapa kali sampai terlihat bersih
8. Setelah bersih,telinga dibersihkan dengan kapas dan daerah sekitarnya di bersihkan dengan handuk
9. Telinga di tetesi obat
10. setelah selesai,pasien diberesken kembali
11.peralatan dibereskan,di bersihkan, dikembalikan di tempat semula
Pemberian Obat Pada Mata
1. Persiapan alat dan bahan
1. Obat dalam tempatnya dengan penetes steril atau berupa salep.
2. Pipet.
3. Pinset anatomi dalam tempatnya.
4. Korentang dalam tempatnya.
5. Plestier.
6. Kain kasa.
7. Kertas tisu.
8. Balutan.
9. Sarung tangan.
10. Air hangat/kapas pelembab.
2. ENAM PRINSIP BENAR DALAM PEMBERIAN OBAT :
1. Benar nama pasien
2. Benar nama obat
3. Benar dosis obat
4. Benar rute pemberian
5. Benar waktu pemberian.
6. Benar dokumentasi
3. Persiapan Pasien
a. Beritahukan dan tunjukan pada klien atau keluaranya cara pemberian tetes mata dan salep mata yang benar.
b. Beritahukan klien untuk melaporkan perubahan penglihatan,kabur,atau hilangnya penglihatan,kesukaran bernafas,atau kulit kemerahan
c. Beritahukan klien untuk tidak menyimpan obat pada tempat yang dapat menahan cahaya dan jauh dari panas.
d. Beritahukan klien untuk tidak menghentikan pemakaian obat secara mendadak tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan dokter yang meresepkan obat tersebut.
e. Beritahukan klien akan perlunya pemeriksaan medis secara terus – menerus.
f. Nasihati klien untuk tidak mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin yang berbahaya apabila pandangan terganggu.
4. Langkah –langkah pemberian obat / prosedur kerja apabila obat berbentuk tetes obat
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dengan posisi perawat di samping kanan.
4. Gunakan sarung tangan.
5. Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembab dari sudut mata ke arah hidung, apabila sangat kotor basuh dengan air hangat.
6. Buka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah dengan ibu jari, jari telunjuk di atas tulang orbita.
7. Teteskan obat mata di atas sakus konjungtiva.
8.Teteskan sebanyak yang diresepkan ke tengah – tengah Sakus.penetesan langsung pada kornea dapat menimbulkan rasa tidak enak atau kerusakan.Usahakan supaya penetes tidak menyentuh lipatan mata atau bulu mata.
9.Dengan lembut tekan duktus lakrimalis dengan bola kapas atau tissue steril 1-2 menit setelah penetesan untuk mencegah absorpsi sistemik melalui kanalis lakrimalis.
10.Klien harus menjaga agar mata tetap tertutup selama 1-2 menit selama penetesan untuk meningkatkan absorpsi.
5. Langkah –langkah pemberian obat / prosedur kerja apabila obat berbentuk salep.
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dengan posisi perawat di samping kanan.
4. Gunakan sarung tangan.
5. Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembab dari sudut mata ke arah hidung, apabila sangat kotor basuh dengan air hangat.
6. Buka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah dengan ibu jari, jari telunjuk di atas tulang orbita.
7. Teteskan obat mata di atas sakus konjungtiva.
8. Apabila obat mata jenis salep pegang aplikator salep di atas pinggir kelopak mata kemudian pencet tube sehingga obat keluar dan berikan obat pada kelopak mata bawah. (kira – kira ¼ inci kecuali ada petunjuk lainnya) pada sakus konjungtiva. Penetesan langsung pada kornea dapat menimbulkan rasa tidak enak atau kerusakan Setelah selesai, anjurkan pasien untuk melihat ke bawah, secara bergantian dan berikan obat pada kelopak mata bagian atas dan biarkan pasien untuk memejamkan mata dan menggerakkan kelopak mata selama 2 – 3 menit.
9. Tutup mata dengan kasa bila perlu.
10.Beritahu klien bahwa penglihatannya akan kabur sebentar.
11.Berikan pada waktu tidur,jika memungkinkan
12. Cuci tangan.
13. Catat obat, jumlah, waktu, dan tempat pemberian.
6. Mekanisme Kerja Obat Pada Mata
Cara memberikan obat pada mata dengan tetes mata atau salep mata obat tetes mata digunakan untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan cara mendilatasi pupil, untuk pengukuran refraksi lensa dengan cara melemahkan otot lensa, kemudian juga dapat digunakan untuk menghilangkan iritasi mata.
7. Bentuk Obat mata
Bentuk Obat – obat mata adalah Guttae (Obat Tetes) dan Obat Salep mata .
8. Evaluasi : efek samping
Evaluasi Tindakan : Efek Samping Obat Tetes Dan Salep untuk mata adalah :
a. Penglihatan Kabur
b. Nyeri Pada Mata
c. Iritasi atau Infeksi Mata
d. Sakit Kepala
e. Alergi Kontak
PEMBERIAN OBAT
(MELALUI MATA,TELINGA,VAGINA DAN ANUS)
D3 PRODI KEBIDANAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2012-2013
1. DEFINISI
Vagina adalah saluran yang dindingnya dilapisi oleh membran mukosa dan membentang dari serviks uteri hingga valua dinding vagina normalnya berwarna merah mudah dan bebas dari rabas dan lesi. Vagina harus terasa hangat dan lembab dengan dinding yang lembut. Terkadang vagina yang terasa tegang dapat berkaitan dengan rasa takut atau jaringan parut. Wanita yang menderita infeksi jamur, memiliki rabas yang kental, putih, berbau aneh dan seperti dadik. Pemberian obat melalui vagina adalah pemberian obat yang dilakukan dengan memasukkan obat melalui vagina. Obat yang dimasukkan pada umumnya bekerja secara lokal. Obat ini tersedia dalam bentuk krim, tablet yang dapat larut dengan perlahan ataupun dapat juga dalam bentuk salep dan supositoria. Pada pemberian obat secara vaginal, pasien harus minimal selama 1 jam tidur terlentang untuk menghindari obat itu mengalir keluar. Contoh pemberian obat pada penanganan pasien seperti adanya benda asing di dalam vagina dan pemberian prostaglandin untuk induksi persalinan.
2. TUJUAN
a. Untuk mendapatkan efek terapi obat
b. Mengobati saluran vagina atau serviks, seperti :
• Mengurangi peradangan
• Mengobati infeksi pada vagina
• Menghilangkan nyeri, rasa terbakar, dan ketidaknyamanan
3. INDIKASI
• Pembatasan mobilitas
• Adanya dehidrasi infeksi atau obstruksi persalinan
• Pengaruh suhu tubuh terhadap distribusi dan absorbsi obat.
• Penggunaan alat kontrasepsi
4. KONTRADIKSI
• Perawat tidak boleh melakukan pemeriksaan vagina pada keadaan :
a. Menstruasi
b. Khusus pada pasien spartus antara lain
- Perdarahan
- Plasenta previa
- Ketuban pecah dini
- Persalinan praterm
• Obat tablet yang digunakan tidak dapat digunakan untuk peroral
5. KELEBIHAN
• Obat cepat bereaksi
• Efek yang ditimbulkan bersifat lokal
6. KERUGIAN
• Dapat membangkitkan rasa malu
• Kesulitan dalam melakukan prosedur terhadap wanita lansia
• Setiap rabas yang keluar memungkinkan berbau busuk
7. ALAT / BAHAN
a. Obat dalam tempatnya
b. Sarung tangan
c. Kain kasa
d. Kertas tisu
e. Kapas suplimat dalam tempatnya
f. Pengalas
g. Korentang dalam tempatnya
h. Bantalan perineum (bila perlu)
8. PROSEDUR KERJA
a. Cuci tangan
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
c. Gunakan sarung tangan
d. Siapkan suplai
e. Periksa identifikasi klien dan menanyakan nama klien
f. Infeksi kondisi genetalia eksterna dan saluran vagina
g. Kaji kemampuan klien menggunakan aplikator atau supositoria dan mengambil posisi saat obat dimasukkan
h. Alur suplai di sisi tempat tidur
i. Tutup gorden atau pintu kamar
j. Bantu klien berbaring dalam posisi dorsal recumben
k. Jaga abdomen dan ekstremitas bawah tetap tertutup
l. Pastikan orifisium vagina disinari dengan baik oleh lampu kamar/lampu leher angsa (gcoseneck)
m. Masukkan supositoria dengan tangan terbungkus sarung tangan (lihat gambar)
n. Beri krim/sabun sesuai dengan petunjuk pada kemasan obat (lihat gambar)
o. Lepas sarung tangan dengan menarik bagian dalam sarung tangan keluar dan buang ke dalam wadah yang tepat, cuci tangan
p. Instruksikan klien untuk tetap berbaring terlentang selama sekurang-kurangnya 10 menit
q. Apabila aplkator digunakan, cuci dengan sabun dan air hangat, bilas dan simpan untuk penggunaan selanjutnya
r. Tawarkan klien pembalut perineum ketika ia mulai bergerak
s. Inspeksi kondisi saluran vagina dan genetalia eksterna di antara pemberian obat
t. Catat nama obat, dosis, cara pemberian dan waktu pemberian obat pada catatan obat.
9. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
a. Pemberian bentuk, rute dosis waktu yang tepat
b. Simpankanlah obat supostoria padat pada tempatnya
c. Minimalkan rasa malu klien
d. Kurangi dan cegah penularan infeksi
e. Jaga kenyamanan klien
f. Pertahankan hygiene perineum
g. Jaga privasi kerja
h. Hindarkan tindakan yang dapat menyebabkan pasien merasa sakit
i. Perhatikan teknik septik dan aseptik
j. Pemberian obat harus dalam posisi rekumben
k. Menginformasikan kepada pasien tentang apa yang terjadi.
10. EVALUASI
a. Apakah obat vagina dapat mengurangi iritasi atau inflamasi jaringan dengan efektif
b. Mendiskusikan tindakan yang telah dilakukan
PEMBERIAN OBAT SUPOSITORIA MELALUI REKTAL
1. Definisi
Pemberian obat suppositoria adalah cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum dalam bentuk suppositoria.
2. Tujuan Pemberian
a. Untuk memperoleh efek obat lokal maupun sistemik
b. Untuk melunakkan feses sehingga mudah untuk dikeluarkan
3. Persiapan alat
a. Kartu obat
b. Supositoria rectal
c. Jeli pelumas
d. Sarung tangan
e. Tissue
4. Prosedur kerja
a. Cek kembali order pengobatan, mengenai jenis pengobatan, waktu, jumlah dan dosis
b. Siapkan klien
(1) Identifikasikan klien dengan tepat dan tanyakan namanya
(2) Jaga privasi, dan mintalah klien untuk berkemih terlebih dahulu
(3) Atur posisi klien berbaring supinasi dengan kaki fleksi dan pinggul supinasi eksternal
(4) Tutup dengan selimut mandi dan ekspose hanya pada area perineal saja.
c. Pakai sarung tangan
d. Buka supositoria dari kemasannya dan beri pelumas pada ujung bulatnya dengan jelly. Beri pelumas sarung tangan pada jari telunjuk dari tangan dominan anda.
e. Minta klien untuk menarik nafas dalam melalui mulut dan untuk merelakkan sfingter ani
f. Regangkan bokong klien dengan tangan non dominan, dengan jari telunjuk masukkan supositoria ke dalam anus, melalui sfingter ani dan mengenai dinding rectal 10 cm pada orang dewasa dan 5 cm pada bayi dan anak – anak
g. Tarik jari anda dan bersihkan area kanal klien
h. Anjurkan klien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama 5 menit
i. Bila supositoria mengandung laksatif atau pelunak feses, letakkan tombol pemanggil dalam jangkauan klien sehingga ia dapat mencari bantuan untuk mengambil pispot atau ke kamar mandi
j. Lepaskan sarung tangan, buang ditempat semestinya
k. Cuci tangan
l. Kaji respon klien
m. Dokumentasikan semua tindakan
Prosedur Pemberian Obat Melalui Telinga
1.Meneteskan obat tetes telingaAdalah memberikan obat tertentu, dengan cara meneteskan ke telingaTujuanMelasksanakan tindakan pengobatan sesuai dengan program pengobatan.Persiapan alat
Alat dan Bahan
Mangkok berisi air panas
Kapas lidi
Obat telinga sesuai dengan pengobatan
Pipet obat
Kapas
Prinsip Kerja
1.Pasien dijelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan2.Pasien diatur denan posisi miring dengan telinga yang akan diobati miringmenghadap keatas dengan sudut 60 derajatPenatalaksanaan1.Panaskan obat dengan merendamnya dalam mangkok yang berisi air panas
2.Suhu obat dites dengan cara meneteskannya ke punggung tangan petugas
3.bersihkan dan keringkan kanal telinga luar dengan kapas lidi
4.teteskan obat dengan dosis yang telah ditentukan dalam program pengobatan
5.tutup luang telinga dengan kapas
6.anjurkan pasien agar miring dengan telinga yang diobati menghadap ke atasselama 5 menit
7.bersihkan sisa obat di sekitar telinga
8. Mencuci telinga ( irigasi )Adalah mencuci rongga telinga bagian luar dengan cairan yang dialirkanatau disemprotkan kedalamnyaTujuanMembersihkan telinga dari nanah, kotoran, benda asing, dll, dilakukan pada
1.Telinga yang tersumbayt oleh kotoran telinga
2.Telinga yang kemasukan benda asing
Persiapan Peralatan
1.Spuit biasa atau spuit balon ( khusus )
2.Blas spuit
3. air hangat dan tempatnya
4. cairan atau obat yang diperlakukan tempatnya
5. bengkok
6. perlak dan alasnya
7. Handuk
8. pinset khusus telinnga
9. kapas
Persiapanpasien
1. pasien diberikan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. pasien di atur dalam posisi duduk
Pelaksanaan
1 perlak dan alasnya diletakan di atas bahu
2. Pasien dianjurkan memegang bengkok dibawah telinga yang dibersihkan
3. Dengan tangan kiri, telinga ditarik ke atas dan ke belakang
4. Semprotkan dilakukan pada sisi atas lubang telinga dengan aliran agak deras, namun harus dengan hati-hati
5. cairan yang keluar harus diperhatikan
6. gunakan ujung spluit diletakan dimuka lubang telinga tetapi jangan menutupi
7. penyemprotan dilakukan beberapa kali sampai terlihat bersih
8. Setelah bersih,telinga dibersihkan dengan kapas dan daerah sekitarnya di bersihkan dengan handuk
9. Telinga di tetesi obat
10. setelah selesai,pasien diberesken kembali
11.peralatan dibereskan,di bersihkan, dikembalikan di tempat semula
Pemberian Obat Pada Mata
1. Persiapan alat dan bahan
1. Obat dalam tempatnya dengan penetes steril atau berupa salep.
2. Pipet.
3. Pinset anatomi dalam tempatnya.
4. Korentang dalam tempatnya.
5. Plestier.
6. Kain kasa.
7. Kertas tisu.
8. Balutan.
9. Sarung tangan.
10. Air hangat/kapas pelembab.
2. ENAM PRINSIP BENAR DALAM PEMBERIAN OBAT :
1. Benar nama pasien
2. Benar nama obat
3. Benar dosis obat
4. Benar rute pemberian
5. Benar waktu pemberian.
6. Benar dokumentasi
3. Persiapan Pasien
a. Beritahukan dan tunjukan pada klien atau keluaranya cara pemberian tetes mata dan salep mata yang benar.
b. Beritahukan klien untuk melaporkan perubahan penglihatan,kabur,atau hilangnya penglihatan,kesukaran bernafas,atau kulit kemerahan
c. Beritahukan klien untuk tidak menyimpan obat pada tempat yang dapat menahan cahaya dan jauh dari panas.
d. Beritahukan klien untuk tidak menghentikan pemakaian obat secara mendadak tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan dokter yang meresepkan obat tersebut.
e. Beritahukan klien akan perlunya pemeriksaan medis secara terus – menerus.
f. Nasihati klien untuk tidak mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin yang berbahaya apabila pandangan terganggu.
4. Langkah –langkah pemberian obat / prosedur kerja apabila obat berbentuk tetes obat
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dengan posisi perawat di samping kanan.
4. Gunakan sarung tangan.
5. Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembab dari sudut mata ke arah hidung, apabila sangat kotor basuh dengan air hangat.
6. Buka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah dengan ibu jari, jari telunjuk di atas tulang orbita.
7. Teteskan obat mata di atas sakus konjungtiva.
8.Teteskan sebanyak yang diresepkan ke tengah – tengah Sakus.penetesan langsung pada kornea dapat menimbulkan rasa tidak enak atau kerusakan.Usahakan supaya penetes tidak menyentuh lipatan mata atau bulu mata.
9.Dengan lembut tekan duktus lakrimalis dengan bola kapas atau tissue steril 1-2 menit setelah penetesan untuk mencegah absorpsi sistemik melalui kanalis lakrimalis.
10.Klien harus menjaga agar mata tetap tertutup selama 1-2 menit selama penetesan untuk meningkatkan absorpsi.
5. Langkah –langkah pemberian obat / prosedur kerja apabila obat berbentuk salep.
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dengan posisi perawat di samping kanan.
4. Gunakan sarung tangan.
5. Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembab dari sudut mata ke arah hidung, apabila sangat kotor basuh dengan air hangat.
6. Buka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah dengan ibu jari, jari telunjuk di atas tulang orbita.
7. Teteskan obat mata di atas sakus konjungtiva.
8. Apabila obat mata jenis salep pegang aplikator salep di atas pinggir kelopak mata kemudian pencet tube sehingga obat keluar dan berikan obat pada kelopak mata bawah. (kira – kira ¼ inci kecuali ada petunjuk lainnya) pada sakus konjungtiva. Penetesan langsung pada kornea dapat menimbulkan rasa tidak enak atau kerusakan Setelah selesai, anjurkan pasien untuk melihat ke bawah, secara bergantian dan berikan obat pada kelopak mata bagian atas dan biarkan pasien untuk memejamkan mata dan menggerakkan kelopak mata selama 2 – 3 menit.
9. Tutup mata dengan kasa bila perlu.
10.Beritahu klien bahwa penglihatannya akan kabur sebentar.
11.Berikan pada waktu tidur,jika memungkinkan
12. Cuci tangan.
13. Catat obat, jumlah, waktu, dan tempat pemberian.
6. Mekanisme Kerja Obat Pada Mata
Cara memberikan obat pada mata dengan tetes mata atau salep mata obat tetes mata digunakan untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan cara mendilatasi pupil, untuk pengukuran refraksi lensa dengan cara melemahkan otot lensa, kemudian juga dapat digunakan untuk menghilangkan iritasi mata.
7. Bentuk Obat mata
Bentuk Obat – obat mata adalah Guttae (Obat Tetes) dan Obat Salep mata .
8. Evaluasi : efek samping
Evaluasi Tindakan : Efek Samping Obat Tetes Dan Salep untuk mata adalah :
a. Penglihatan Kabur
b. Nyeri Pada Mata
c. Iritasi atau Infeksi Mata
d. Sakit Kepala
e. Alergi Kontak
PEMBERIAN OBAT
(MELALUI MATA,TELINGA,VAGINA DAN ANUS)
D3 PRODI KEBIDANAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2012-2013
Rabu, 28 Maret 2012
makalah opresi plastik
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang OPERASI PLASTIK, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Operasi Plastik” yang sangat berbahaya bagi kesehatan seseorang. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru bahasa Indonesia sang Penyusun yaitu bp Drs H syahbani yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Karawang, 22 desember 2011
Penulis
i
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar………………………………………………………………… i
Daftar Isi………………………………………………………………………. ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….. 1
B. Tujuan……………………………………………………………………… 1
BAB II: PEMBAHASAN
A. Sejarah bedah plastik………………………………………………………. 2
B. Pengertian bedah plastik…………………………………………………… 3
C. Jenis-jenis operasi plastik………………………………………………….. 4
1. Operasi ghairu ikhtiyariyah (tidak dikehendaki)………………………….. 4
2. Operasi ikhtiyariyah (yang dikehendaki)………………………………….. 5
D. Hukum Agama Terhadap Operasi Plastik ……………………………….... 5
1. Menurut pandangan islam…………………………………………………. 5
2. Menurut agama Kristen……………………………………………………. 7
E. Dampak Negatif Bedah Plastik……………………………………………. 9
BAB III: PENUTUP
- Kesimpulan......................................................................................................... 12
- Saran................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini, pandangan maysarakat tentang bedah plastik beriorentasi pada masalah kecantikan (estetik), seperti sedot lemak, memncungkan hidung, mengencangkan muka, dan lain sebagainya. Sesungguhnya, ruang lingkup bedah sangat luas. Tidak hanya masalah estetika, tetapi juga rekonstruksi, seperti bedah kasus-kasus luka bakar, trauma pada kasus kecelakaan, cacat bawaan lahir (congenital), seperti bibir sumbing, kelainan pada alat kelamin, serta kelainan congenital lainnya. Manum bukan berarti nilai estetika tak diperhatikan. Dan tindakan lengkap untuk melakukan kedua hal itu tentu hanya bedah plastik.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusun makalah ini adalah:
a. Menjelaskan tentang pengertian bedah plastik
b. Menjelaskan pengertian bedah plastik
c. Menjelaskan hukum agama tentang bedeh plastik
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Bedah Plastik
Bedah plastik adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk merekonstruksi atau memperbaiki bagian tubuh manusia melalui operasi kedokteran. Berasal dari kata bahasa Yunani platikos yang berarti "membentuk", asal kata bedah jenis ini sebenarnya tidak diturunkan bahan plastik. Jenis bedah plastik secara umum dibagi dua jenis: pembedahan untuk rekonstruksi dan pembedahan untuk kosmetik. Saat ini terdapat 7 peminatan klinis di bidang bedah plastik, Yakni : Bedah Kraniofasial, Bedah Mikro, Bedah Tangan, Luka Bakar, Rekonstruksi Pascaablasi Tumor, Bedah Genitalia Eksterna dan Bedah Estetika.
Bedah Plastik di Indonesia dirintis oleh Prof. Moenadjat Wiratmadja. Setelah lulus sebagai spesialis bedah dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1958, beliau melanjutkan pendidikan bedah plastik di Washington University / Barnes Hospital di Amerika Serikat hingga tahun 1959. Sepulang dari luar negeri, beliau mulai mengkhususkan diri dalam memberikan pelayanan pada umum dan pendidikan bedah plastik pada mahasiswa dan asisten bedah di FKUI/RSCM. Pada tahun 1979 beliau dikukuhkan sebagai profesor dalam ilmu kedokteran di FKUI. Profesor Moenadjat Wiratmadja wafat pada tahun 1980.
Teknik operasi plastik kini semakin berkembang. Padahal konsep 'permak' penampilan ini sudah ada sejak abad ke-16. Sebuah buku mengungkap operasi plastik di masa itu menggunakan alat-alat kedokteran yang sangat sederhana. Judul buku yang dipublikasi pada 1597 itu 'De Curtorum Chirurgia Per Insitionem', yang artinya operasi kecacatan dengan implantasi. Ditulis seorang profesor bedah dan anatomi, Gaspare Tagliacozzi, di University of Bologna. Buku ini dijual melalui balai lelang Dominic Winter, Inggris, seharga £11 ribu atau sekitar Rp130 juta. Lewat buku itu, Tagliacozzi menggambarkan tindakan bedah penampilan awalnya dilakukan untuk memperbaiki wajah terluka akibat perang. Buku ditulis dalam bahasa latin lengkap dengan penggambaran diagram, termasuk rhinoplasty, di mana hidung pasien ditutup dengan kulit yang berasal dari bagian lengan atasnya.
2
Buku ini juga menggambarkan bagaimana pasien tetap seperti itu selama sekitar tiga minggu sampai kulit lengan telah terpasang dengan benar. Setelah dua minggu, lipatan kulit berbentuk seperti kulit hidung dan proses selesai. "Buku ini sangat mengagumkan dan langka.
Tipografi, ilustrasi dan desainnya sangat fantastis. Memiliki standar yang tinggi dan termasuk dalam publikasi modern," kata Chris Albury, dari balai lelang Dominic Winter,
seperti dikutip dari Daily Mail. "Yang aneh adalah bahwa teknik dan ide-ide dalam buku ini jelas telah dipikirkan dengan baik pada masa itu, tapi semua begitu cepat dilupakan setelah kematian Tagliacozzi," Winter menambahkan. "Itu mungkin karena tidak disetujui otoritas agama saat itu yang menganggapnya 'mencampuri pekerjaan' Tuhan." Buku ini disebut-sebut buku pertama yang mendokumentasikan segala macam operasi plastik. Itu karena belum ada bukti sampai akhir abad ke-18 yang mendokumentasikan prosedur operasi plastik.
seperti dikutip dari Daily Mail. "Yang aneh adalah bahwa teknik dan ide-ide dalam buku ini jelas telah dipikirkan dengan baik pada masa itu, tapi semua begitu cepat dilupakan setelah kematian Tagliacozzi," Winter menambahkan. "Itu mungkin karena tidak disetujui otoritas agama saat itu yang menganggapnya 'mencampuri pekerjaan' Tuhan." Buku ini disebut-sebut buku pertama yang mendokumentasikan segala macam operasi plastik. Itu karena belum ada bukti sampai akhir abad ke-18 yang mendokumentasikan prosedur operasi plastik.
B. Pengertian
Bedah plastik adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk merekonstruksi atau memperbiki bagian tubuh manusia melalui operasi kedokteran. Bedah plastic, berasal dari bahasa Yunani, yaitu “plastiko” yang berate “membentuk” atau “memberi bentuk”. Ilmu ini swndiri merupakan cabang dari ilmu bedah yang bertujuan untuk mengembalikan bentuk dan fungsi normal dan menyempurnakan bentuk denan proporsi yang lebih baik. Jenis bedah plastic secara umun dibagi dua jenis: pembedahan untuk renokstruksi dan pembedahan untuk kosmetik (estetik). Yang membedakan operasi rekonstruksi dan estetik adalah dari tujuan prosedur pembedahan itu sendiri. Pada operasi rekonstruksi diusahakan mengembalikan bentuk/ penampilan serta fungsi menjadi lebih baik atau lebih manusiawi setidaknya mendekati kondisi normal. Pada operasi estetik, bentuk tbuh kurang harmonic (misalnya, hidung pesek),maka diharapkan melalui operasi bedah plastic estetik didapatkan bentuk tubuh yang mendekati sempurna. Tindakan pembedahan sendiri didasarkan ilmu pengetahuan kedokteran khususnya mengenai luka dan proses penyembuhan yang berjalan alami. Penyembuhan luka dapat berlangsung sampai 12 bulan, dengan akan meninggalkan bekas luka, disinilah peran bedah plastic, dalam upaya menyembunyikan bekas luka sayatan atau meninggalkan bekas luka yang samar.
3
Bedah plastik biasanya memang bertujuan untuk mempercantik atau memperbaiki satu bagian didalam anggota badan, baik yang nampak atau tidak, degan cara ditambah, dikurangi atau dibuang, sehingga anggota tubuh tampak lebih indah dan disebut “operasi yang disengaja”. Namun selain untuk kecantikan, bedah plastic juga dilakukan untuk tujuan kesehatan. Misalnya pada kasus tertentu, ada orang yang mengalami luka bakar atau terkena air keras., sehingga ada bagian tubuhnya yang rusak. Maka untuk memperbaiki kerusakan ini, dianjurkan melalukan bedah plastic, yang dikenal dengan “operasi tanpa ada unsur kesegajaan”.
C. Jenis-jenis Operasi Plastik
1. Operasi Ghairu Ikhtiyariyah (tidak dikehendaki)
Yaitu suatu operasi yang bertujuan untuk mengobati penyakit yang terjadi tanpa kerusakan seseorang didalam penyakit tersbut. Apakah penyakit yang telah ada ketika seseorang baru lahir seperti bergabungnya jari tangan atau kaki, bibir sumbing, tertutupnya lubang yang terbuka ( hidung/ teling dll) dan berbagai jenis penyakit lainnya yang terjadi tanpa dikehendaki.
Opersi ini hanya bertujuan untuk mengobati penyakit dan pada nantinya akan menghasilkan keindahan pada orang yang telah diobati. Dan keindahan itu hanya sebagai efek dari operasi dan ini dibolehkan didalam syariat. Alasan opersi ini dibolehkan adalah sesuai dengan hadits yang di riwayatkan oleh Abi Hurairah bahwasannya nabi saw bersabda “Allah tidak tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula obatnya (shahihbukhori halaman 204 jilid 2, bab pengobatan).
Selain itu juga terdapat hadits dari usamah bin syaiikh berkata. Seorang arab badui bertanya kepada rasullah. Apakah kami harus berobat dari suatu penykit ? berkata, benar wahai hamba allah berobatlah karena allah tidak menciptakan suatu penyakit melainkan ada obatnya. Dan keculi satu penyakit,. Lalu orang badui itu bertanya, penyakitb apa wahai rosulullah? Rosul berkata, tua (sunan tirmidzy).
4
2. Operasi Ikhtiyariyah ( yang sengaja dilakukan )
Yaitu operasi yang dilakukan bukan karena alasan medis, namun mutlak hasrat seseorang dalam memperindah diri dan berlebih-lebihan didalam menafsirkan kata-kata indah itu. Oerasi model ini terbagi kepada dua bagian yaitu bagian yang merubah bentuk dan bagian yang mengawetkan umur.
Bagian tersebut memiliki banyak jenis seperti:
· Memperindah wajah dengan menghilangkan kerutan yang ada dengan Memperindah hidung, seperti membuatnya lebih mancung dll
· Memperindah dagu dengan meruncingkannya dll
· Memperindah payudara dengan mengecilkannya jika terlalu besar atau membesarkannya dengan suntik silicon atau dengan menambah hormone untuk memontokan payudara dengan berbagai cara yang telah ditemukan.
· Memperoleh wajah dengan menghilangkan kerutan yang ada dengan skaler atau alat lainnya.
· Memperindah kulit dengan mengangkat lemak yang ada dan membentuk wajah dengan apa yang dikehendaki.
Demikian beberapa jenis operasi yang hanya derdasarkan kesenangn seseorang saja.
D. Hukum Agama Terhadap Operasi Plastik
1. Hukum Menurut Agama Islam
Kalau bedah plastic yang bersifat bedah rehabilitasi. Maka itu dianjurkan dalam islam. Sebab itu mutlak dibutuhkan . misalnya bibir sumbing atau kasus lisa yang cukup menyedot perhatian khalayak. Wajahnya tak lagi berbentuk selayak orang yang normal. Bayangkan kalau lisa tidak dioperasi, hal itu akan menjadi beban fisik dan psikologis tersendiri baginya.
Sedangkan jika kasusnya merubah-rubah ciptaan allah. Hal itu jelas melampaui batas kewajaran. Allah telah mengingatkan agar jangan sampai melebihi batas seperti dalam firman berikut:
5
Artinya:
“oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum)bagi bani israil, bahwa: barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya dan barang siapa syang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rosul-rosul kami dengan (membawa) keterangan-ketarangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi” (Al-Maidah 32).
Baik untuk seseorang melakukan operasi plastik untuk memperbaiki kecacatannya (deformity) maupun variasi bentuk organ tubuhnya (disfigurement) dengan syarat: bilamana dilakukan perbaikan akan menyebabkan peningkatan mutu kehidupan (quality of life) orang tsb, sementara bilamana tidak dilakukan perbaikan akan menyebabkan gangguan pada orang tsb baik dalam bentuk masalah fisik, fungsi kerja, psikologis, atau emosinya.”
WalLaahu a’laam. Secara umum, agama Islam mengharamkan operasi plastik tanpa indikasi yang saya sebutkan di atas, yaitu yang dilakukan semata-mata untuk tujuan memamerkan keindahan belaka, karena yang demikian itu adalah perbuatan yang dilandasi atas bujuk rayu Setan. Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 118-119 menyatakan:
WalLaahu a’laam. Secara umum, agama Islam mengharamkan operasi plastik tanpa indikasi yang saya sebutkan di atas, yaitu yang dilakukan semata-mata untuk tujuan memamerkan keindahan belaka, karena yang demikian itu adalah perbuatan yang dilandasi atas bujuk rayu Setan. Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 118-119 menyatakan:
.....Syaithan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya). Dan saya benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan saya suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaithan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata...
6
Cendekiawan muslim terkemuka, Sheikh Yusuf Al-Qardhawi (dalam Al-Bahi Al-Khuli, Al-Mar'ah bayna Al-Bayt wal-Mujtama`, edisi ke-2 hal.105) menyatakan Islam tidak membenarkan operasi plastik, karena sifat mudharat yang mengubah
bentuk ciptaan Allah, mudharat seseorang ingin melukai diri sendiri, dan mudharat penghambur-hamburan uang tanpa faedah tertentu:
2. Hukum Menurut Agama Kristen
Secara teologis, Firman Tuhan berkata tegas bahwa tubuh ini bukan milik kita sendiri, sebab nyatanya telah dibeli dengan lunas melalui pengorbanan Kristus. Artinya, siapapun tidak berhak untuk memperlakukan tubuh ini seenaknya. Bukankah orang Kristen dipanggil untuk memuliakan Allah melalui tubuhnya? Memuliakan Allah yang dimaksud adalah menjaga, memelihara dan menerima apa adanya seperti yang diberikan oleh Tuhan. Memang dalam kenyataannya, sebagian orang kurang mampu menerima diri sendiri sehingga dia “menciptakan dirinya” menurut konsep yang dipikirkannya. Dirinya bukan lagi seperti yang ada dalam pikiran Allah, melainkan sesuai dengan pikiran terbaiknya. Bijaksana jika kita mencermati apa yang dikatakan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (I Korintus 6:19-20)”.
Bukan pula dengan cara-cara murahan yang membawa kehancuran. Bukankah kita memiliki Allah Roh Kudus yang selalu siap membantu kita agar tetap menarik dan awet muda karena sukacita yang dari dalam? Kepada jemaat di Roma, Paulus mengatakan: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma 12:2)”.
7
Menurut beberapa teolog menyatakan bahwa Yesus mengkaburkan pembedaan antara budaya Taurat (2:27-3:6), adat istiadat (folk culture, 7:1-23) dengan budaya populer yang didiskriminasi oleh elit masyarakatnya. Orang kusta yang dimarjinalkan, perempuan pendarahan karena haid sebagai ‘cerita ditengah cerita’ (5:21-43). Markus menunjukkan kontras antara orang-orang dalam “gereja” yakni keluarga dan kerabat Yairus dengan seorang perempuan yang tersisih dari pusat keimanannya (bait Tuhan) akibat budaya Taurat yang tidak manusiawi pada praktiknya (imamat 15:25).
Jadi kembali kepada pribadi masing-masing untuk melakukan atau tidak suatu operasi plasti.
E. Dampak Negatif Bedah Plastik
Berikut adalah cuplikan dari buku A Little Work : Behind The Doors Of A Park Avenue Plastic Surgeon yang ditulis oleh seorang dokter spesialis bedah plastik kenamaan dari Amerika Serikat, yaitu Dr. Z.Paul Lorenc, MD.
1. Semua operasi plastik selalu meninggalkan bekas jahitan
Ingatlah bahwa semua operasi, termasuk operasi plastik, selalu menggunakan metode pembedahan yang kemudian harus dijahit kembali. Ini pasti akan meninggalkan bekas. Memang kini tehnik menyembunyikan bekas jahitan sehingga nampak samar telah berkembang canggih, tetapi tetap saja yang namanya pembedahan yang disusul dengan penjahitan selalu akan menimbulkan bekas.
Ingatlah bahwa semua operasi, termasuk operasi plastik, selalu menggunakan metode pembedahan yang kemudian harus dijahit kembali. Ini pasti akan meninggalkan bekas. Memang kini tehnik menyembunyikan bekas jahitan sehingga nampak samar telah berkembang canggih, tetapi tetap saja yang namanya pembedahan yang disusul dengan penjahitan selalu akan menimbulkan bekas.
2. Liposuction (sedot lemak) tidak akan menghilangkan selulit
Operasi sedot lemak atau dikenal dengan istilah lipo memang membuat tubuh nampak lebih ramping, terutama bagian yang membandel terhadap diet dan olahraga. Tapi tahukah Anda bahwa operasi ini bukan saja sia-sia untuk menghilangkan selulit, tapi maiah bisa memperburuk tampilan selulit tersebut? Hal ini terjadi jika jumlah lemak yang disedot terlalu banyak sehingga kulit justru makin berkerut.
Operasi sedot lemak atau dikenal dengan istilah lipo memang membuat tubuh nampak lebih ramping, terutama bagian yang membandel terhadap diet dan olahraga. Tapi tahukah Anda bahwa operasi ini bukan saja sia-sia untuk menghilangkan selulit, tapi maiah bisa memperburuk tampilan selulit tersebut? Hal ini terjadi jika jumlah lemak yang disedot terlalu banyak sehingga kulit justru makin berkerut.
8
3. Asosiasi Dokter Bedah Plastik di Amerika Serikat (American Society of Plastic Surgeons) membatasi maksimal jumlah lemak yang dapat disedot yaitu 6 pon tiap kali operasi, tidak lebih dari itu. Lebih dari jumlah tersebut akibatnya bisa fatal.
4. Liposuction dapat menyebabkan kematian
Tentunya semua prosedur pembedahan, apapun jenisnya, selalu memiliki resiko. Untuk lipo, jika dokter menyedot terlalu banyak lemak, berarti cairan tubuh serta darah yang tersedot pun akan sangat banyak (sepertiga dari bahan yang keluar dari tubuh ketika operasi sedot lemak adalah darah). Terlalu banyak keluar lemak, darah serta cairan menyebabkan pasien shock, yang mngakibatkan gagalnya kerja jantung. Sebelum melakukan operasi ini tanya pada dokter berapa banyak lemak yang akan dikeluarkan.
Tentunya semua prosedur pembedahan, apapun jenisnya, selalu memiliki resiko. Untuk lipo, jika dokter menyedot terlalu banyak lemak, berarti cairan tubuh serta darah yang tersedot pun akan sangat banyak (sepertiga dari bahan yang keluar dari tubuh ketika operasi sedot lemak adalah darah). Terlalu banyak keluar lemak, darah serta cairan menyebabkan pasien shock, yang mngakibatkan gagalnya kerja jantung. Sebelum melakukan operasi ini tanya pada dokter berapa banyak lemak yang akan dikeluarkan.
5. Semua operasi plastik akan menimbulkan rasa sakit
Berikut adalah beberapa jenis bedah plastik yang dirasa paling sakit:
o Abdominoplasty/Tummy tuck: Mengencangkan perut
o Breast Augmentation: Pembesaran payudara, karena bahan penambah ukuran (baik yang terbuat dari silikon maupun saline) harus diletakkan dibawah otot-otot dada yang berarti otot-otot tersebut harus dipotong terlebih dahulu.
o Full Face Laser: sinar laser yang kuat digunakan untuk menghapuskan kerutan serta bekas luka. Karena kekuatannya, efeknya sama dengan luka bakar serius (second degree burn) pada kulit.
o Thigh Lift: Mengencangkan paha
o Body Lift: Mengencangkan seluruh tubuh, karena dokter harus mengiris kulit tubuh dalam jumlah yang besar.
Berikut adalah beberapa jenis bedah plastik yang dirasa paling sakit:
o Abdominoplasty/Tummy tuck: Mengencangkan perut
o Breast Augmentation: Pembesaran payudara, karena bahan penambah ukuran (baik yang terbuat dari silikon maupun saline) harus diletakkan dibawah otot-otot dada yang berarti otot-otot tersebut harus dipotong terlebih dahulu.
o Full Face Laser: sinar laser yang kuat digunakan untuk menghapuskan kerutan serta bekas luka. Karena kekuatannya, efeknya sama dengan luka bakar serius (second degree burn) pada kulit.
o Thigh Lift: Mengencangkan paha
o Body Lift: Mengencangkan seluruh tubuh, karena dokter harus mengiris kulit tubuh dalam jumlah yang besar.
9
6. Jenis operasi plastik yang sangat tidak dianjurkan
Ada beberapa jenis operasi yang seharusnya dihindari, yaitu :
o Butt Implant: Operasi penambah ukuran bokong. Ingin bokong seksi seperti Jennifer Lopez atau Ricky Martin? Olahraga saja! Menyusupkan bahan pembesar seperti silikon atau saline pada otot bokong selain menghasilkan bentuk yang tidak alami, juga resikonya sangat tinggi. Alasannya karena
o Butt Implant: Operasi penambah ukuran bokong. Ingin bokong seksi seperti Jennifer Lopez atau Ricky Martin? Olahraga saja! Menyusupkan bahan pembesar seperti silikon atau saline pada otot bokong selain menghasilkan bentuk yang tidak alami, juga resikonya sangat tinggi. Alasannya karena
bokong setiap saat selalu diduduki, sehingga resiko silikon/ saline untuk pecah sangatlah tinggi! Selain pecah, resiko lainnya adalah adanya kemungkinan silikon/saline tersebut untuk bergeser ke tempat lain karena sering diduduki.
o Lip Impant: Operasi menebalkan bibir, dengan bahan silikon maupun Gore-Tex. Hasilnya adalah bentuk bibir tebal yang sangat tidak alami.
Jika Anda tidak puas dengan hasilnya maka kedua bahan ini sangat sukar untuk dikeluarkan karena sifatnya permanen. Oleh karena sulit biaya memperbaikinya sangat mahal, belum lagi resiko bibir luka dan rusak.
o Buccal fat pads removal: Pengangkatan kantung lemak pada pipi untuk kesan tulang pipi yang tajam /tinggi. Ketika usia bertambah maka secara alami wajah akan mengurus. Jika Anda melakukan operasi ini maka lama kelamaan wajah akan nampak sangat kempot, dan sampai saat ini belum ada cara untuk mengembalikan lemak
o Lip Impant: Operasi menebalkan bibir, dengan bahan silikon maupun Gore-Tex. Hasilnya adalah bentuk bibir tebal yang sangat tidak alami.
Jika Anda tidak puas dengan hasilnya maka kedua bahan ini sangat sukar untuk dikeluarkan karena sifatnya permanen. Oleh karena sulit biaya memperbaikinya sangat mahal, belum lagi resiko bibir luka dan rusak.
o Buccal fat pads removal: Pengangkatan kantung lemak pada pipi untuk kesan tulang pipi yang tajam /tinggi. Ketika usia bertambah maka secara alami wajah akan mengurus. Jika Anda melakukan operasi ini maka lama kelamaan wajah akan nampak sangat kempot, dan sampai saat ini belum ada cara untuk mengembalikan lemak
Beberapa hal yang patut diingat:
1. Tanya secara terperinci segala resiko yang mungkin timbul. Lihat foto-foto hasil operasi yang pernah dilakukannya. Jika ia menolak, itu tanda bahaya untuk Anda.
2. Tanyakan juga kemampuan dokter anestesi (ahli bius) yang akan menangani operasi, karena proses pembiusan sama bahayanya dengan proses pembedahan.
1. Tanya secara terperinci segala resiko yang mungkin timbul. Lihat foto-foto hasil operasi yang pernah dilakukannya. Jika ia menolak, itu tanda bahaya untuk Anda.
2. Tanyakan juga kemampuan dokter anestesi (ahli bius) yang akan menangani operasi, karena proses pembiusan sama bahayanya dengan proses pembedahan.
10
3. Bedah plastik tidak akan bisa menghentikan proses penuaan maupun daya tarik bumi. Sepuluh tahun setelah itu wajah akan tetap nampak menua.
. Selalu pilih dokter yang terbaik. Jangan mudah terbujuk rayu dengan segala macam diskon maupun potongan harga. Dan yang paling penting adalah JANGAN pernah melakukan operasi plastik selain dengan dokter ahli bedah plastik, misalnya melakukan di salon kecantikan, spa maupun orang yang bukan dokter ahli bedah plastik.lngat bahwa taruhannya bukan hanya kecantikan wajah atau tubuh semata tapi nyawa Anda! tersebut ke pipi.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bedah plastic adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk merekontruksi atau memmperbaiki bagian tubuh manusia melalui operasi kedokteran. Bedah plastic berasal dari bahasa yunani, yaitu “plastiko” yang berarti membentuk atau memberi bentuk. Ilmu ini sendiri merupakann cabang dari ilmu bedah yang bertujuan unttuk mengembalikan bentuk dan fungsi yang normal dan menyempurnakan bentuk dengan proporsi yang lebih baik. Jenis bedah plastic secara umum dibagi menjadi dua jenis: pembedahan untuk rekontruksi dan pembedahan untuk kosmetik.
B. Saran
Akhir-akhir ini sering dijumpai maraknya praktik-prakti bedah plastic illegal. Baik yang dilakukan secara sembunyi
12
DAFTAR PUSTAKA
http//ilmukeperawatan.blogspot.
13
Langganan:
Postingan (Atom)